Kombinasi keringat dan bakteri menyebabkan helm berbau apek

28 Mar 2017
Iklim Indonesia yang panas dan dengan kelembaban yang tinggi, menyebabkan para pengendara motor berkeringat terutama juga di bagian kepala yang tertutup helm. Bagian dalam helm terbuat dari kain linen dan busa yang sudah pasti akan menyerap keringat tersebut. Dapat anda bayangkan keringat mengendap disana dari basah hingga kering, dan kemudian besok helm dipakai lagi yang terus menerus nantinya akan menimbun endapan.

Lembab dan endapan keringat tadi paling subur untuk bakteri berkembang baik karena keringat mengandung juga lemak yang merupakan makanan bagi bakteri. Kehadiran bakteri ini ditandai dengan helm yang berbau apek yang juga menimbulkan bau kurang sedap pada rambut anda. Tidak hanya bakteri, jamur-pun senang berada disana, makanya tidak heran bilamana pengendara motor seringkali terserang ketombe yang hilang-kambuh.

Bakteri yang paling sering menyerang kulit adalah staphylococcus epidermidis, staphylococcus aereus, dan streptococcus pyogenes yang bisa menyebabkan bisul kecil, bisul besar, dan jerawat. Kadang bahkan bisa menjadi infeksi kulit yang serius.

Itu sebabnya helm harus sering dibersihkan dan bilamana helm dicuci dengan air dan deterjen, maka pastikan Anda mengeringkan helm sampai benar-benar kering, sebab bilamana Anda paksakan memakainya pada saat helm masih lembab maka artinya bakteri dan jamur tetap saja senang tinggal disana.